100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, Ini 5 Kutipannya yang Paling Membekas

Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu sastrawan terbaik Indonesia sepanjang sejarah, ia dikenal lewat tulisan-tulisan serta karya-karya bukunya yang melegenda. Total ia telah membuat lebih dari 50 buku sepanjang hidupnya. Novel paling terkenal yang ia buat tentu saja tetralogi Pulau Buru.

Jika Pramoedya masih hidup, maka tanggal 6 Februari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 100. Beberapa sastrawan memberi apresiasi atas 100 tahun Pramoedya Ananta Toer lewat beberapa pementasan.

Demi mengenang salah satu sastrawan terbaik Indonesia tersebut. DEMOS coba merangkum beberapa kutipan popueler dari Pramoedya Ananta Toer yang ia tulis dan terselip dalam buku-buku karangannya yang melegenda. Simak rangkuman kutipannya berikut ini.

 

1. “Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan

Kutipan ini bis akita temui dalam buku Bumi Manusia. Kutipan ini tentu mengingatkan kita pada sebuah rasa adil yang harusnya diterapkan sejak dalam pikiran. Menjauhi justifikasi terhadap orang lain hanya karena penampilan dan latar belakang adalah hal yang harus dilakukan setiap manusia.

 

2. “Kita terlalu banyak berkhayal tentang kemenangan dan kurang kerja buat menang

Tulisan ini bisa kita jumpai dalma novel Gadis Pantai yang rilis pada tahun xxx lalu. Kutipan sederhana ini menancap sekali seolah menyinggung kita yang selalu berhkhayal akan masa depan yang baik dan penuh kegemilangan tapi malah berbuat dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

 

3. “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah

Bagi seorang Pramoedya Ananta Toer, menulis adalah segalanya. Baginya orang jenius tidak akan bermakna jika kepintarannya tidak ia ejawantahkan ke banyak orang. Hal mudah yang bisa dilakukan adalah menulis. Dengan menulis kita dapat merekam momen dan mengikat sejarah. Kutipan tersebut dapat kita baca dalam novel Rumah Kaca

 

Baca juga: 3 Hal Menarik The Fantastic Four: First Step yang Harus Kamu Tahu Sebelum Tayang

4. “Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya

Rumah kaca juga punya kutipan yang tak kalah powerfull. Kalimat di atas Pram hendak menekankan jika hidup memang sesuatu yang sederhana namun orang-orang melakoninnya dengan begitu serius hingga tafsirannya menjadi berlebihan.

 

5. “Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.

Pada novel Jejak Langkah, Pramoedya juga menulis soal keseimbangan dalam berjuang. Kesadaran, kesabaran, keberanian dan perjuangan dalah empat mata angin yang harus dimiliki, diseimbangkan dan dilakukan.

 

Dari lima kutipan Pramodeya Ananta Toer, mana yang paling kamu sukai?

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar