6 PR yang Wajib Dituntaskan Effendi Edo dan Siti Farida untuk Wujudkan Kota Cirebon Setara Berkelanjutan

DemosMagz – Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati telah resmi menjabat sebgai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon setelah dilantik secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/02/2024).

Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang mengusung Visi “Terwujudnya Kota Cirebon yang Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Aman, dan Berkelanjutan Tahun 2029” (Kota Cirebon SETARA Berkelanjutan), kini telah resmi menjabat.

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kemarin, mereka berhasil memperoleh suara sebanyak 50,3 persen yang membawa mereka menang satu putaran dalam kontestasi politik tersebut.

Bahkan mereka dapat mengalahkan pasangan petahana yaitu Eti Herawati dan Suhendrik yang merupakan pasangan populer.

Pada masa pemerintahan Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati ini, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus mereka selesaikan sebagai Kepala Daerah di Kota Cirebon.

Karena Kota Cirebon bukannya Kota tanpa permasalahan, ada sektor-sektor tertentu yang masih harus dibenahi dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Baca juga: Resmi Dilantik, Ini 7 PR Bupati Imron Rosyadi untuk Benahi Cirebon

Berikut PR Effendi Edo dan Siti Faridah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon yang baru:

1. Banjir

Masalah banjir sering kali menjadi buah bibir bagi masyarakat Kota Cirebon, pasalnya hampir di semua wilayah Kota Cirebon sering terendam banjir saat hujan turun.

Apalagi baru-baru ini, Jalan Cipto sempat berubah menjadi sungai Cipto yang sempat ramai diperbincangkan masyarakat.

Infrastruktur seperti drainase dan pengelolaan sampah menjadi hal yang penting untuk dibenahi agar Kota Cirebon tidak jadi langganan banjir.

2. Jalan rusak

Bukan dongeng belaka jika Kota Cirebon dijuluki Kota 1000 lubang, julukan tersebut disematkan masyarakat karena banyaknya lubang di berbagai ruas jalan Kota Cirebon.

Sebagai contoh ada di jalan Ciremai Raya, Jalan Cipto, Jalan Siliwangi, Jalan Terusan Pemuda, Jalan Majasem, bahkan di jalan perumahan menuju masjid Mega indah.

Jika tidak segera diperbaiki, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah, seperti kecelakaan dan rusaknya kendaraan masyarakat.

Baca juga: Presiden Prabowo Lantik Bupati dan Walikota Cirebon Hari Ini

3. Sampah

Pengelolaan sampah di Kota Cirebon masih sangat perlu dibenahi, selain itu masayarakat harus terus diedukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Sampah ini juga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir di Kota Cirebon, walaupun pemerintah telah melakukan clean up dan pengerukan di beberapa sungai.

Akan tetapi, sistem pengelolaan sampah adalah kunci agar musibah banjir akibat sampah dan penyakit akibat kotornya lingkungan tidak terjadi lagi.

Buruknya sistem pengelolaan sampah juga dapat dilihat dari makin makin tinggi dan luasnya pegunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur

4. Korupsi

Korupsi akhir-akhir ini sedang menjadi buah bibir bagi masyarakat kota Cirebon, khususnya penyelewengan terhadap dana Program Indonesia Pintar.

Karena baru-baru ini masyakarat Kota Cirebon dihebohkan dengan adanya dugaan pemangkasan dana PIP oleh Partai Politik.

Belum lagi, mengenai dugaan korupsi pada pembangunan sekretaris daerah (Setda) Kota Cirebon yang menghabiskan anggaran senilai Rp. 86 M.

Sehingga kepala daerah Kota Cirebon yang baru, wajib menyelesaikan permasalahan ini karena masyarakat menaruh harapan yang besar.

5. Pengangguran

Jumlah pengangguran terbuka di Kota Cirebon masih terbilang cukup besar yaitu berada pada angka 6,29 persen menurut data Badan Statistik tahun 2024.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Majalengka yang berada di angka 4,01 persen, dan Indramayu yang berada pada angka 6,25 persen.

Walaupun masih lebih sedikit dibanding angka pengangguran di Kuningan yang mencapai 7,78 persen dan Kabupaten Cirebon di angka 6,74 persen, akan tetapi angka tersebut harus bisa ditekan lagi.

Karena semakin kecil angka pengangguran maka tingkat kesejahteraan masyarakat juga akan semakin baik, dan itu adalah tugas dari seorang pemimpin.

6. Parkir Liar

PR terakhir yang harus diselesaikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon yang baru adalah terkait banyaknya lahan parkir liar.

Maraknya lahan parkir liar di Kota Cirebon saat ini kerap meresahkan masyarakat, Kepala Daerah Kota Cirebon wajib menertibkan tukang parkir yang memang ilegal.

Parkir liar kerap kali ditemui pada lahan-lahan parkir milik mini market yang seharusnya gratis, selain itu pada pinggiran jalan juga masih sering dijumpai.

Adanya parkir liar tidak hanya mengganggu ketertiban umum, namun aliran dananya tidak jelas dan terkesan seperti pungli dan premanisme.

Karena itu parkir liar juga menjadi PR yang harus diselesaikan oleh Wali Kota Cirebon dan Wakilnya.

Itu dia 6 PR yang harus diselesaikan Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon periode 2025-2030.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar