Debat Publik Kedua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon Diwarnai Ketegangan

Effendi Edo dan Siti Faridah Buat Kondisi Debat Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Menjadi Ricuh

Demosmagz – Acara Debat Publik Calon Wali kota Cirebon dan Wakil Wali Kota Cirebon yang kedua sempat mengalami kericuhan. Kericuhan tersebut dipicu oleh dugaan salah satu pasangan calon (Paslon) yang membawa catatan saat debat berlangsung.

Ketegangan terjadi ketika pendukung Paslon nomor 1 dan 2 memprotes Paslon nomor 3 yang terlihat membawa alat bantu atau alat peraga kampanye dan contekan saat memaparkan visi dan misinya, termasuk kartu idola yang ditunjukkan oleh Paslon tersebut.

Para pendukung paslon 1 dan 2 sontak seketika riuh oleh tindakan paslon 3 yaitu Effendi Edo dan Siti Faridah yang dianggap tidak mematuhi peraturan debat yang berlaku.

Ketika melihat tindakan paslon nomor 3, Moderator langsung memperingatkan paslon 3 untuk tidak menggunakan alat peraga kampanye (APK).

“Bapak ibu paslon dimohon tidak menggunakan APK, bapak ibu paslon silahkan sampaikan visi misi saja,” tegas Herdina selaku moderator Debat Publik Kedua tersebut.

Beruntung kericuhan tidak semakin meluas berkat tindakan cepat petugas yang berjaga di Hotel Aston, Jl Brigjen Darsono, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Namun, adu mulut antar pendukung tak terhindarkan, menciptakan ketegangan. Salah seorang pendukung Paslon menyuarakan protesnya dengan mengatakan, “Ini sangat memalukan bagi Kota Cirebon. Ini melanggar tata tertib debat publik karena membawa contekan dan alat peraga,” ucapnya.

Baca juga: Perkara Seragam Sekolah, Dua Calon Walikota Cirebon Berdebat Sengit

Meski sempat ricuh, Ketiga Paslon yang berada di atas panggung tampak hanya diam menyaksikan kericuhan tersebut.

Tak hanya pendukung Paslon saja yang mengutarakan protes, Suhendi yang merupakan kordinator pendukung paslon nomor 1, mendesak KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara dan pengawas pemilu untuk menindak tegas pelanggaran tersebut.

“Kami meminta agar KPU Kota Cirebon dan Bawaslu Kota Cirebon untuk memberikan sanksi tegas kepada yang melanggar. Tata tertib debat sudah jelas melarang setiap paslon membawa contekan maupun alat peraga,” ujarnya.

Ia juga berharap, KPU Kota Cirebon dapat melakukan evaluasi agar Debat Terbuka berikutnya dapat berjalan lebih tertib dan disiplin.

“KPU Kota Cirebon perlu mengevaluasi pelaksanaan debat ini. Saya berharap semoga Debat Terbuka ketiga nanti bisa lebih tegas terhadap semua paslon,” tambahnya.

Petugas kemudian segera mengamankan lokasi debat. Setelah beberapa menit penundaan, debat pun kembali dilanjutkan.

“Baik, acara debat kita mulai kembali,” ujar Herdina Suherdi selaku pembawa acara debat Publik Calon Walikota Cirebon dan Wakil Walikota Cirebon yang kedua.

By Tri

Publikasi Serupa

One thought on “Debat Publik Kedua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon Diwarnai Ketegangan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *