Demosmagz – Dalam rangkaian pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Pasangan Calon (Paslon) bupati dan wakil bupati beradu ide dan gagasan pada Debat Terbuka Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon pada Sabtu (26/11/2024) di Grand Ballroom Aston Hotel Cirebon.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati menyatakan, pelaksanaan debat pertama ini merupakan momentum bagi masyarakat dalam menetukan pemimpin Kabupaten Cirebon selama lima tahun kedepan.
“Debat terbuka antar pasangan calon yang pertama ini merupakan momentum penting dan referensi dalam menentukan pilihan bagi masyarakat Kabupaten Cirebon dalam melaksanakan hak konstitusional mereka pada tanggal 27 November 2024,” ujar Esya dalam sambutan Debat Terbuka Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon 2024.
Debat terbuka pertama yang bertemakan ‘Akselerasi Pembangunan Ekonomi dan Kualitas Sumber Daya Manusia Daerah untuk Kemandirian Cirebon yang Berkelanjutan’ tersebut diikuti oleh keempat paslon bupati dan wakil bupati Cirebon.
Keempat paslon tersebut yakni, paslon nomor urut 1 Rahmat Hidayat-Imam Saputra, paslon nomor urut 2 Imron-Agus Kurniawan Budiman, paslon nomor urut 3 Wahyu Tjiptaningsih-Solichin, dan paslon nomor urut 4 Mohmad Luthfi-Dia Ramayana.
Debat yang disiarkan secara langsung ini memberikan kesempatan bagi masing-masing paslon untuk memaparkan visi, misi, serta program kerja mereka di hadapan publik. Tak hanya itu, para paslon juga menjawab dan merespon sejumlah pertanyaan yang telah dirumuskan oleh panelis terkait isu krusial yang ada di Kabupaten Cirebon.
Terdapat empat sub tema yang disiapkan untuk materi dalam debat terbuka pertama. Apa saja keempat sub tema, dan jawaban, serta respon dari keempat paslon dalam Debat Terbuka Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon 2024? Berikut rangkumannya.
Baca juga: Ratusan Jurnalis di Kabupaten Indramayu Merasa Terhina oleh Lucky Hakim
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Pertanyaan: Apa yang akan saudara lakukan dalam menyelesaikan persoalan- persoalan kesehatan masyarakat dari segi perencanaan, tahapan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk memastikan pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh?
Jawaban Paslon Nomor 1: “Saya jamin, saya akan kontrol bagaimana merencanakannya, pengorganisasiannya, kemudian pengendaliannya, dan tentunya kita akan evaluasi. Jadi, masyarakat tidak usah khawatir untuk tahun 2024-2029 akan terjamin kesehatannya.
Kita akan tugaskan orang-orang untuk ke pusat dan ke provinsi agar sesuai dengan harapan masyarakat. Karena saya yakin ini ada penyakitnya, dan penyakit ini harus kita obati,” tegas paslon nomor urut 1.
Respon
“Tapi di dalam praktiknya tidak sinkronisasi. Saya akan bertanya untuk langkah konkrit selanjutnya itu bahwa dari pusat, provinsi, sampai ke daerah pun itu ada program masalah kesehatan. Mangga tinggal langkah secara konkritnya di dalam teknis, karena administrasi pemerintah sangat beda dengan teori.,” respon paslon nomor urut 2.
“Kondisi pada hari ini bahwa BPJS UHC kita sudah hampir 98%, tapi lagi-lagi masih banyak masyarakat yang belum tepat sasaran. Orang yang mampu bisa dapat kartu BPJS, sedangkan orang yang tidak mampu, tidak mendapatkan kartu BPJS. Langkah-langkah apa yang dilakukan oleh paslon nomor urut 1 supaya masyarakat Kabupaten Cirebon bisa tercover kesehatanannya.,” respon paslon nomor urut 3.
“Kesehatan di Kabupaten Cirebon harus paripurna, seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Kami akan meningkatkan alokasi pembiayaan BPJS sampai ke 200 miliar agar seluruh masyarakat bisa menikmati pelayanan kesehatan dengan baik,” respon paslon nomor urut 4.
Partisipasi Publik dalam Pembangunan Cirebon yang Bekelanjutan
Pertanyaan: Apa langkah-langkah yang akan saudara ambil untuk menciptakan ruang dialog yang inklusif dan bekelanjutan antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Cirebon sehingga komunikasi dua arah dapat berjalan dengan efektif?
”Kita harus sering silaturahmi dan dialog. Pada saat saya masih jadi bupati, setiap bulan itu ada Forum Komunikasi Ulama dan Umara (FKUU) supaya orang sering kumpul. Sebab kalau kita putus komunikasi, akan timbul fitnah. Dengan adanya silaturahmi ini kita bisa ngobrol terkait permasalahan, kita mengurai masalah bareng-bareng dengan para intelektual, karena membangun tidak bisa sendiri-sendiri,” tegas paslon nomor urut 2.
Respon
“Memang benar, yang dilakukan pemerintah kemarin itu sudah ada ruang komunikasi, yaitu FKUU. Tadi yang disampaikan oleh moderator bahwa kurangnya dialog hanya seremoni saja, memang tidak bisa dieksekusi, karena hanya disampaikan permasalahannya tapi tidak menghadirkan beberapa dinas dan teknis yang untuk mengeksekusi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat Kabupaten Cirebon,” respon paslon nomor urut 3.
“Hari ini kita sudah masuk ke ekosistem masyarakat yang cerdas. Maka, perubahan itu harus dimulai dari pemerintah yang dulunya save oriented, yang dulunya kaku, harus berubah menjadi orientasi pelayanan masyarakat. Kita harus buat badan aspirasi yang memastikan aspirasi-aspirasi masyarakat melalui ruang dialog bisa kita wujudkan,” respon paslon nomor urut 4.
“Jadi, wadah apapun yang dibentuk, kalau kita sebagai birokrasi tidak memberi contoh, masyarakat tidak akan berpartisipasi. Kita harus turun ke bawah, dan apa yang disampaikan oleh masyarakat langsung ditindak lanjuti, jangan hanya teori. Masyarakat adalah tuan kita, masyarakat majikan kita, apa yang dia keluhkan, apa yang dia rasakan, kita harus bertindak,” respon paslon nomor urut 1.
Peningkatan Daya Saing SDM Kabupaten Cirebon
Pertanyaan: Bagaimana cara saudara akan berkolaborasi dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat terutama untuk memastikan aksesibilitas mutu dan akses pendidikan menengah dan tinggi yang baik dan berkualitas di Kabuapten Cirebon?
Jawaban Paslon Nomor 3: “Pasangan Wali mempunyai visi beasiswa sarjana S1 untuk anak-anak yang berpestasi. Karena kedepannya kita ingin menghasilkan generasi emas dan generasi unggul, serta estafet kepemimpinan juga akan kita serahkan kepada anak-anak kita,” tegas paslon nomor urut 3.
Respon
“Kami akan memastikan setiap desa 10 orang sarjana S1. Hal ini sangat mudah untuk dilakukan, kita bisa bersinergi dengan kebijakan pusat, negara sudah hadir, kami siap tampil, agar masyarakat Cirebon tidak lagi rendah pendidikannya, sehingga bisa bersaing untuk tingkat global,” respon paslon nomor urut 4.
“Harus ada beasiswa gratis untuk orang-orang yang tidak mampu. Kita adakan les gratis, wilayah barat ada, wilayah timur ada, gratis pemerintah yang menyiapkan, termasuk kita kordinasi dengan pusat. Kita juga akan adakan orang tua asuh seperti apa yang disampaikan bapak presiden, kita akan tindaklanjuti,” respon nomor urut 1.
“Pendidikan yang paling utama itu adalah dari keluarga. Kalau pendidikan formal tapi pendidikan dikeluarganya tidak benar, anak tidak akan bisa. Di Kabupaten Cirebon, perceraian kemarin sampai 7000, bagaimana akan berdampak terhadap anaknya.
Tadi tidak dikemukakan masalah pendidikan keluarga. Keluarga ini sangat penting, karena anak akan dipengaruhi oleh 3 faktor, pertama keluarga, kedua pendidikan dan ketiga pergaulan,” respon paslon nomor urut 2.
Pengembangan Kapasitas Generasi Milenial dan Gen Z dalam Merespon Tantangan Revolusi Industri 5.0
Pertanyaan: Jika saudara terpilih bagaimana strategi dalam upaya untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan serta mempersiapkan perlindungan kepada warga yang memilih menjadi buruh migran?
Jawaban Paslon Nomor 4: “Kita akan membentuk Cirebon Digital Akademi, dimana para kaum muda bisa mengikuti pelatihan-pelatihan dengan digital. Cirebon Digital Akademi merupakan program penting dan terukur untuk melayani, menampung daripada anak-anak kita. Merespon daripada migran, kami senantiasa akan bekerjasama dengan pihak-pihak perusahaan yang selama ini melakukan adanya pelatihan-pelatihan ilegal, oleh karena itu kami memastikan itu tidak ada lagi. Insya Allah kita bisa bersama-sama dengan provinsi dan pusat untuk menangani bagaimana menurunkan pekerja migran di Kabupaten Cirebon serendah-rendahnya,” tegas paslon nomor urut 4.
Respon
“Genereasi Z ini memang harus kita perhatikan, kita akan lakukan disetiap kelurahan ada lomba-lomba produk tentang daerahnya supaya mereka tertarik. Kemudian kita adakan pelatihan-pelatihan secara digital, sehingga mereka siap menyongsong masa depannya.
Jadi, kita harus siapkan Generasi Z ini, kita harus perhatikan latihannya, kaitan dengan sekolah misalnya ada yang pengen ke Jepang, ke Korea, apa yang dibutuhkan disana, apa bahasa, apa kemampuan, kita latih supaya mereka bisa mengembangkan dan bisa bekerja supaya mereka masa depannya terjamin,” respon paslon nomor urut 1.
“Anak-anak ini harus disertai dengan pendidikan. Jadi pendidikan, akhlak, orang tua dan kita sama, satu kesatuan bagaimana anak-anak muda ini bisa maju, tetapi juga harus tahu diri dan ingat budaya kita. Jadi anak kita ini berwawasan internasional, tapi tahu budaya dan kearifan lokal yang ada disini.
Kita akan memodernisasi Balai Latihan Kerja (BLK), kita akan berkolaborasi dengan pemerintah desa, dan tentunya digitalisasi ekonomi yang ada di desa, supaya nanti anak-anak muda ini bisa lebih produktif lagi,” respon nomor urut 2.
“Pasangan WALI menginginkan bahwa anak-anak Gen Z ini nanti kita berikan wadah agar bisa berkreasi, bisa lebih kreatif, inofatif, bahkan bisa mewarnai pembangunan yang ada di Kabupaten Cirebon,” respon paslon nomor urut 3.
Itulah jawaban dan respon paslon dalam pelaksanaan Debat Terbuka Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon. Dengan adanya debat paslon bupati dan wakil bupati ini, masyarakat Kabupaten Cirebon diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak demi kemajuan Kabupaten Cirebon.