DemosMagz – Ferry Irwandi seorang Youtuber menilai total kerugian kasus dugaan korupsi di PT Pertamina (Persero) lebih dari Rp. 193,7 Triliun.
Menurutnya dugaan kasus mega korupsi ini bukan hanya dilakukan dengan cara mengoplos BBM, namun banyak instrumen yang dimainkan oleh para diduga pelaku.
“Jadi ini bukan cuma soal oplosan. Produksi diturunin supaya bisa impor, impor dilakukan pake rekanan ilegal. Biaya logistik semuanya di-markup, dibeli 90 lapornya 92. 90 disulap jadi 92 lalu jual,” tulis Ferry dalam cuitanya Rabu (26/02/2025).
Founder Malaka Project itu juga menduga ada kerugian lebih besar jika subsidi BBM dari APBN yang diduga ikut ditilep juga dihitung.
“90 supplynya turun HIP nya naik, subsidi APBN lagi Luar biasa,” lanjutnya dalam cuitan di hari yang sama.
Dirinya juga menilai jika tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh para pimpinan Pertamina ini merupakan kejahatan yang sistematis dan terstruktur.
Baca juga: Hakim Perberat Hukuman Koruptor Harvey Moeis Jadi 20 Tahun!
“Ini kalau dilakukan audit forensik, finansial sampe teknis, step to stepnya temuan semua ini, ajaib emang, totalitas hulu ke hilir disikat semua wkwk. Stock recon aja dapet itu semua,” tulisnya.
Lebih lanjut, Ferry menilai jika kerugian negara benar mencapai Rp. 193,7 Triliun itu terlalu kecil, karena masih ada efek lainnya yang disebabkan oleh tindakan korupsi tersebut.
“Kerugian 193 T? Wah kalau case ini bener, itu mah terlalu sedikit wkwk,” kata Ferry.
Kerugian lainnya yang dimaksud Ferry adalah kerugian yang diakibatkan oleh adanya pemalsuan Harga Indeks Pasar (HIP) yang menyebabkan naiknya biaya produksi.
Selain itu ada efek lain yang dirasakan oleh masyarakat termasuk meningkatnya biaya hidup akibat kelangkaan BBM bersubsidi.
Belum lagi potensi kerusakan pada kendaraan masyarakat yang diakibatkan penggunaan bahan bakar oplosan serta hilangnya kepercayaan investor terhadap Pertamina.
Distorsi HIP, efek domino inflasi sama purchasing power, kerusakaan kendaraan, potensial loss dari invesment dsb Ini belum dihitung lho,” kata Ferry.
Baca juga: Babak Baru Kasus Korupsi BJB Syariah Cirebon, Tersangka J Diduga Jadi Korban Rekayasa
Diketahui Kejaksaan Agung telah menetapkan tujuh petinggi Pertamina sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola BBM.
Nama-nama petinggi Pertamina tersebut di antaranya:
1. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan
2. Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi
3. Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin
4. VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International Agus Purwono
5. Beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Andrianto Riza
6. Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati
7. Komisaris PT Jengga Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo
Dalam kasus dugaan korupsi ini, ada beberapa tuduhan yang disampaikan Kejagung, di antaranya Pertamina mengimpor bensin dengan RON 90 untuk kemudian dioplos dengan zat tertentu menjadi RON 92 (Pertamax) palsu.
Selain itu juga ada tuduhan kesengajaan tidak mengolah hasil minyak bumi dalam negeri dengan alasan kilang tidak cocok sehingga harus mengimpor minyak mentah dan minyak yang siap dipasarkan seperti dikutip dari Tempo.
2 komentar