DemosMagz – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan ke publik jika gencatan senjata di Gaza Palestina segera diberlakukan pada Minggu 19 Januari mendatang. Apa yang disampaikan Joe Biden ini sekaligus menandakan terhentinya perang antara Israel dan Hamas yang terjadi sejak Oktober 2023 lalu.
Sambutan meriah dari warga Palestina terdengar di seluruh kota. Utamanya di Gaza. Masyarakat merayakan gencatan senjata ini sebagai sebuah kemenangan bagi publik Palestina lantaran dalam waktu 16 bulan dalam gempuran, Israel tidak berhasil mengambil Gaza.
Hal ini juga jadi nafas lega untuk para warga Palestina karena sebentar lagi perang akan dijeda untuk waktu enam pekan untuk tahap pertama. Untuk tahap selanjutnya kedua belah pihak belum berembuk untuk memutuskan kembali. Sebagai bentuk kesepakatan, Hamas akan mengembalikan sandera dari Israel sementara Israel akan menghentikan serangannya ke Gaza.
Seruan Joe Biden tersebut telah di utarakan pada Rabu 15 Januari lalu, namun Israel yang tahu gencatan senjata akan berlangsung pada hari Minggu justru meningkatkan serangan ke beberapa tempat di Gaza.
Kantor berita timur tengah Aljazeera mencatat pada Jum’at 17 Januari setidaknya ada 101 orang Palestina meninggal dunia akibat serangan israel semenjak pengumuman gencatan senjata dilakukan. Korbannya 27 anak-anak, 31 perempuan.
Serangan jelang gencatan senjata ini memang kerap dilakukan oleh Israel. Pada beberapa perang yang sudah lalu, Israel justru sering meningkatkan eskalasi serangannya. Seorang pria asal Palestina Nahed al-wer ketika diwawancarai Aljazeera menyebut jika ia kehilangan adik perempuan dan keponakannya pada detik-detik jelang gencatan senjata pada peperangan yang meletus tahun 2014 lalu.
Baca juga: Cek Syarat, Dokumen, dan Jadwal Berikut untuk Jadi ASN di Badan Gizi Nasional
Eskalasi serangan yang ditingkatkan oleh Israel ini seolah menandakan keputusasaan mereka yang tidak berhasil memenangkan peperangan. Menachem Klein, dosen senior di Universitas Bar-llan Israel menyatakan jika pemerintah dan militer israel furstasi karena kesulitan menembus Gaza setelah peperangan selama ini.
“Israel tidak memenangkan perang dan sedang berusaha untuk menemukan, beberapa pencapaian – menurut definisi Israel, tentu saja – selama hari-hari terakhir dari putaran perang ini. Itu saja. Israel frustrasi” ujarnya seperti dikutip dari Aljazeera.
Peperangan dan genosida ini terjadi sejak akhir 2023 lalu. Israel yang berdalih hendak membalaskan serangan Hamas pada awal Oktober justru melakukan aksi genosida. Mereka membunuh masyarakat sipil yang tidak ikut berperang. Korban yang berjatuhan dari pihak Palestina mencapai 46.600 orang lebih.
Aksi israel yang melakukan genosida menjadi perhatian dunia hingga jadi bahan diskusi yang panas di forum-forum internasional.
1 komentar