Penjual Urung Kupat Mulai Bermunculan di Pasar Tradisional Kota Cirebon

DemosMagz – Pemerintah telah menetapkan Idulfitri 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025.  Nah menyambut Idul Fitri, di Cirebon kita akan dengan mudah melihat penjual urung kupat. Urung kupat adalah anyaman ketupat dari janur kelapa yang menjadi cangkang ketupat.

Maati seorang penjual urung kupat di Pasar Kanoman,  mengungkapkan jika setiap tahun, ia bersama keluarga dan saudaranya datang ke Kota Cirebon untuk berjualan janur serta anyaman ketupat di Pasar Kanoman.

“Kalau ada janurnya, pasti berjualan setiap tahun. Tapi kalau tidak ada, ya tidak jualan,” ujar perempuan asal Sindang Jawa tersebut.

Maati menambahkan bahwa para pedagang urung kupat di Pasar Kanoman biasanya mulai berjualan beberapa hari sebelum Lebaran.

Para pedagang membawa janur langsung dari daerah asal mereka, baik dalam bentuk anyaman ketupat maupun janur utuh. Harga janur dijual secara borongan, di mana satu ikat besar atau bengket dihargai sekitar Rp200.000.

Sementara itu, lebih lanjut kata Maati harga urung kupat yang dijual cukup bervariasi tergantung ukuran.

Harga Urung Kupat di Pasar Kanoman Cirebon

Urung kupat kecil dijual dengan harga sekitar Rp7.500 per ikat, sedangkan ukuran yang lebih besar bisa mencapai Rp10.000 per ikat.

“Harganya bervariasi, ada yang Rp7.500, ada juga yang Rp8.000, tergantung ukuran. Yang paling mahal bisa sampai Rp10.000 per ikat, biasanya satu ikat berisi 10 biji,” jelasnya.

Meskipun jumlah pembeli mulai meningkat, Maati mengatakan bahwa omzet penjualannya masih tergolong sedang.

“Sehari paling dapat sekitar Rp500.000 sampai Rp600.000, kalau dagangan habis,” ungkapnya.

Para pedagang urung kupat ini biasanya berjualan hingga sore hari atau sampai seluruh dagangan laku terjual. Mereka membawa sekitar 2.000 anyaman ketupat untuk dijual di pasar.

“Saya berjualan sampai sore atau sampai pasar tutup. Kalau ada sisa, biasanya dibuang karena yang untuk keluarga sudah saya sisihkan,” ujarnya.

Banyaknya penjual urung kupat karena masyarakat Cirebon memang akan sibuk berbelanja berbagai kebutuhan untuk menyambut momen spesial bersama keluarga. Salah satu tradisi yang masih bertahan adalah membeli urung kupat.

Udin, salah seorang warga Cirebon, mengaku telah membeli 30 urung kupat untuk kebutuhan keluarganya.

Baca juga: Simak Jalur Alternatif Cirebon, Solusi Efektif Hindari Kemacetan Saat Mudik

“Ini hanya untuk menjaga tradisi. Saya belum tahu pasti kapan Lebaran, tapi lebih baik bersiap dari sekarang,” katanya.

Menurutnya, ketupat akan terasa lebih nikmat jika ia santap bersama sambal goreng dan opor ayam.

“Biasanya, ketupat paling enak tersaji dengan sambal goreng dan opor, supaya lebih lezat,” tambahnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi ini tetap masyarakat Cirebon jaga karena sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri yang penuh makna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *