Semarak Imlek di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon, Dari Sembahyang Hingga Berbagi Makanan Halal

DemosMagz – Vihara Dewi Welas Asih Kota Cirebon kembali menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2025.

Romo Richard selaku pemuka agama menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan Imlek 2025, dimulai dengan bakti sosial pada Minggu, 19 Januari 2025 lalu, kemudian dilanjutkan dengan Sembahyang Sang Sin pada Rabu, 22 Januari 2025, dan ritual cuci rupang pada Jumat, 24 Januari 2025.

Sementara itu, pada malam menjelang Imlek, Selasa, 28 Januari 2025, vihara menggelar Sembahyang Malam Imlek yang ditandai dengan penyalaan lebih dari 150 lilin merah berbagai ukuran, mulai dari 20 hingga 1.000 kati.

Iwan, selaku Ketua Perayaan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih, mengungkapkan bahwa lilin-lilin yang dinyalakan di vihara melambangkan cahaya dan harapan, serta menjadi bentuk rasa syukur umat atas segala pencapaian di tahun sebelumnya.

“Lilin-lilin ini merupakan persembahan dari umat yang datang untuk bersembahyang. Bahkan, di bagian bawah setiap lilin tercantum nama pemiliknya,” ujarnya.

Perayaan malam Imlek juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan, seperti karaoke, pertunjukan barongsai, liong, dan pesta kembang api, yang menambah semarak suasana dan mengajak masyarakat untuk turut serta dalam kegembiraan perayaan.

Pada malam imlek, pihak vihara juga memberikan makanan dan minuman halal untuk para pengunjung dan jamaat. Banyak pengunjung yang berbeda kepercayaan mengungkapkan rasa terimakasihnya serta apresiasi terhadap perayaan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih dengan memberikan makanan dan minuman tersebut.

Kegiatan setelah perayaan malam Imlek, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Sembahyang Ciap Sin pada Rabu, 29 Januari 2025, dan Keng Thi Kong pada Jumat, 31 Januari 2025.

Baca juga: Selain Shio Ular, Ini 5 Shio yang Diprediksi Full Hoki Tahun 2025

Romo Richard menjelaskan bahwa Ritual Sembahyang Toa Pek Kong atau Sembahyang Ciap Sin merupakan upacara penghormatan yang bertujuan mengantarkan dewa untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa di langit, sambil membawa catatan mengenai perilaku manusia.

“Dalam kepercayaan kami, Toa Pek Kong atau Choa Kun Kong diyakini naik ke kayangan pada periode tersebut untuk menyampaikan laporan tentang berbagai peristiwa yang terjadi di bumi, termasuk catatan perbuatan setiap individu sepanjang tahun. Prosesi sembahyang ini dilakukan dengan membakar kertas doa serta memanjatkan permohonan sambil berkonsentrasi di depan altar,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa tradisi ini biasanya dilakukan satu minggu sebelum perayaan Tahun Baru Imlek.

“Setelah ritual tersebut, nantinya akan ada upacara pembersihan yang mencakup pencucian patung dewa atau rupang. Seluruh ruangan ibadah dan patung-patung dibersihkan serta ditata kembali sesuai dengan tempatnya masing-masing,”

Puncak perayaan akan berlangsung pada Sabtu, 8 Februari 2025, dengan Sembahyang Ci Suak dan Perayaan Cap Go Meh, yang menandai hari ke-15 dan terakhir dari rangkaian perayaan Imlek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar