Syukuri Hasil Panen Melimpah, Petani Garam Pengarengan Gelar Sedekah Bumi Bersama

Demosmagz – Masyarakat Desa Pengarengan gelar sedekah bumi dengan doa bersama para petani garam dan pengajian umum pada Minggu, (13/10/2024).

Selain terkenal sebagai desa penghasil bandeng dan udang, Desa Pengarengan juga merupakan daerah penghasil garam terbesar di Cirebon.

Menurut Rahmat Hidayat selaku Ketua Pelaksana, acara sedekah bumi ini merupakan yang pertama kali diadakan di sana.

“Sedekah bumi biasanya di desa kita dilakukan di tiap-tiap blok lahan, tetapi untuk penyatuannya baru kali ini,” tutur Rahmat.

Rahmat juga menyampaikan tujuan dari sedekah bumi bersama ini untuk menyatukan masyarakat dan bukan menghilangkan kebiasaan lama.

“Bukan bermaksud menghilangkan kebiasaan lama, tapi menciptakan budaya baru demi kebersamaan dan persatuan,” ucapnya.

Baca juga: Prediksi Porsi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran: Orang Parpol Mendominasi?

Doa Bersama untuk Kesejahteraan Petani Garam

Sebagai daerah penghasil garam terbesar di Cirebon, dengan dilakukannya acara tersebut, masyarakat berharap akan menjadi berkah bagi para petani garam dan masyarakat pada umumnya.

“Dengan diadakannya sedekah bumi petani garam dengan acara doa bersama dan pengajian umum semoga petani garam di Pengarengan mendapatkan hasil bumi yang melimpah,” ucap seorang Tokoh Masyarakat.

Sedekah bumi tersebut diisi oleh Ustad Ahmad Badruddin, S.Ud (Sorban Merah Tegal Jawa Tengah) dan Chanifudin (Munsyid Cirebon).

Acara ini juga melibatkan organisasi kepemudaan di sekitar Kecamatan Pangenan sehingga acara sedekah bumi petani garam Desa Pengarengan dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, ada juga penampilan Hadroh dari kelompok Hadroh El-Hanafiyah dari Pesantren Bina Cendikia Cirebon.

Dengan dilakukannya Sedekah Bumi ini, panitia mewakili masyarakat setempat berharap agar para petani Cirebon Timur khususnya petani garam Desa Pengarengan lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah.

Karena jika harga garam terus turun dan impor garam dari negara lain terus dilakukan tanpa perhitungan yang matang dari pemerintah, maka akan merugikan para petani garam khususnya di Cirebon.

Hal tersebut dapat menyebabkan turunnya jumlah petani garam karena kerap mengalami kerugian yang disebabkan harga garam yang sering anjlok.

Menurut data BPS tahun 2021, saat ini jumlah petani garam di Kecamatan Pangenan mencapai 1900 orang yang mayoritas merupakan petani gurem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar