DemosMagz – Sobat Demos, memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan besar dalam hidup. Terutama untuk para Gen Z kelahiran 2005an yang sedang bersiap masuk ke jenjang perkuliahan. Tahun ini siswa kelas 12 bersiap menyambut SNPMB 2025.
Di tengah banyaknya pilihan jurusan dan peluang karier, wajar-wajar saja jika kalian merasa bingung. Tapi, dengan strategi yang tepat kalian bisa menemukan jurusan kuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan prospek masa depan.
Berikut tips dan trik dari DemosMagz untuk para Gen Z yang sedang kebingungan memilih jurusan kuliah
Tentukan apa yang disukai dan dikuasai
Mulailah dengan mengevaluasi diri sendiri. Tentukan apa yang kalian sukai dan kuasai. Terutama hobi, mata pelajaran kesukaan atau aktivitas yang membuat kalian merasa antusias ketika melakukannya.
Jika kalian menyukai membaca karya sastra, pertimbangkanlah jurusan yang berhubungan, semisal Sastra Indonesia atau Pendidikan Bahasa Indonesia.
Atau, kalian senang memecahkan angka, jurusan Teknik dan Matematika bisa jadi sangat cocok.
Cari tahu tentang berbagai jurusan yang ada
Di era digitalisasi ini, mengakses informasi menjadi hal yang sangat mudah dilakukan. Kalian bisa tahu jurusan yang ada di kampus seluruh Indonesia, hanya lewat situs resmi universitas, media sosial atau mesin pencarian google.
Mulailah mencari tahu lebih mendalam, semisal mata kuliah apa saja yang nanti diajarkan di jurusan tersebut dan bagaimana peluang kariernya.
Baca juga: Simpan Tanggal Penting SNBP 2025
Mengobrol dengan yang berpengalaman
Aktiflah bertanya kepada yang berpengalaman seperti kakak kelas, alumni, guru atau orang yang profesional bekerja di bidang yang kalian minati.
Tanyakan pengalaman mereka semasa kuliah dan bagaimana jurusan tersebut membantu karier mereka. Perspektif mereka akan sangat membantu karena bisa memberikan gambaran yang lebih nyata.
Hindari memilih jurusan karena ikut-ikutan
Ini yang harus menjadi pertimbangan serius. Hindari memilih jurusan hanya karena mengikuti teman atau tuntutan dari lingkungan. Pilihan kalian harus berdasarkan apa yang terbaik untuk kalian karena yang akan menjalaninya adalah diri kalian sendiri, bukan orang lain.
Jika kalian mendapat tekanan sosial dari lingkungan atau orang tua, coba diskusikan secara baik-baik kepada yang bersangkutan, tentang apa yang ingin kalian lakukan di masa depan.
Bersikap fleksibel
Memilih jurusan bukanlah akhir dari segalanya, maksudnya adalah banyak orang berhasil berkarier tidak sesuai dengan jurusannya. Yang harus digaris bawahi adalah kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi.
Karena di era yang dinamis seperti sekarang, bersikap fleksibel dalam memilih jurusan adalah kunci untuk menghadapi masa depan yang penuh perubahan.
Sobat Demos, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Pilihlah dengan pikiran yang tenang agar hasilnya lebih bijak. Selamat menentukan pilihan!
1 komentar