DemosMagz – Patrick Kluivert dikabarkan akan gantikan posisi Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih tim nasional sepak bola Indonesia menurut Fabrizio Romano.
Kabar tersebut Fabrizio bagikan melalui laman X pribadinya pada Senin, (06/01/2025). Fabrizio menyatakan jika Kluivert akan mengisi posisi head coach dengan kontrak kerja selama 2 tahun.
“Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala baru Indonesia, kesepakatan telah tercapai. 2 tahun ditambah opsi 2 tahun, presentasi akan dilakukan pada tanggal 12 Januari di Indonesia. Tujuannya adalah mencapai kualifikasi Piala Dunia,” tulis Fabrizio pada laman X nya.
Walaupun belum resmi, namun adanya informasi Kluivert akan menggantikan Shin Tae-yong telah ramai diperbincangkan warganet khususnya pecinta sepak bola Indonesia.
Pasalnya calon pengganti STY tersebut syarat akan isu-isu skandal dan Kontroversi, selain itu walaupun Kluivert merupakan salah satu talenta pesepak bola terbaik yang dimiliki Belanda.
Akan tetapi, jejaknya sebagai pelatih sepak bola profesional tidak banyak menorehkan prestasi gemilang, tentu saja hal tersebut menuai banyak perhatian dari pecinta sepak bola tanah air.
Baca juga: PSSI Umumkan Pemecatan Shin Tae-yong Hari Ini, Begini Respon Penggemar Sepakbola Indonesia
Skandal dan Kontroversi Patrick Kluivert
Saat masih aktif menjadi pemain sepak bola, Kluivert disebut-sebut sebagai salah satu talenta terbaik yang dimiliki Belanda, namun dia tidak lepas dari skandal dan kontroversi, apa saja skandal dan kontroversi tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Kebut-kebutan Naik Mobil Tabrak Fans Ajax sampai Tewas
Patrick Kluivert dikabarkan pernah terlibat dalam insiden tabrakan tragis pada tahun 1995, peristiwa tersebut menjadi salah satu kontroversi paling dikenal dalam kehidupannya.
Peristiwa tragis tersebut terjadi saat Kluivert berusia 19 tahun, saat itu dia mengemudikan mobil BMW M3 Sports yang dipinjam dari temannya.
Kluivert mengemudikan mobil tersebut dengan kecepatan mencapai 104 km/jam, meskipun berada di kawasan pemukiman yang memiliki batas maksimal kecepatan hanya 50 km/jam.
Akibanya, ia menabrak sebuah kendaraan yang dikemudikan oleh seorang penggemar Ajax, yang berujung pada kematian.
Atas tindakannya Kluivert pengadilan menyatakan dia bersalah, yang membuatnya harus menjalani kerja sosial selama 240 jam.
2. Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual
Salanjutnya, Kluivert pernah terlibat dalam kasus pelecehan seksual pada tahun 1997. Berdasarkan laporan dari Independent, seorang wanita berusia 20 tahun pernah melaporkan Kluivert atas tindakan pelecehan seksual bersama tiga orang pelaku lainnya ke kepolisian Belanda.
Wanita tersebut bernama Marielle Boon, dia mengajukan gugakan kepada kepolisian Belanda karena telah dilecehkan oleh Kluivert dan tiga temannya.
Namun Pengadilan banding di Amsterdam membatalkan kasus tersebut pada bulan Februari ditahun yang sama, dengan memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti atas tuduhan tersebut.
3. Memiliki Utang 1 Juta Euro akibat Judi
Setelah pensiun, Kluivert diduga terlibat dalam utang perjudian senilai satu juta euro kepada geng kriminal yang diduga terlibat dalam kasus pengaturan pertandingan.
Pada tahun 2017, surat kabar Belanda De Volkskrant melaporkan bahwa Kluivert menerima ancaman dari sebuah geng, disebabkan oleh utang sebesar satu juta Euro yang belum dibayarnya.
Utang tersebut muncul antara tahun 2011-2012 karena Kluivert terlibat dalam aktivitas perjudian saat menjabat sebagai pelatih tim cadangan FC Twente. Namun, Pengacara Kluivert, Gerard Spong, bersikeras bahwa kliennya adalah ‘korban’ dalam teror tersebut.
Track Record Patrick Kluivert
Terlepas dari isu-isu skandal dan kontroversinya, Patrick Kluivert ternyata punya banyak pengalaman baik saat menjadi pemain, maupun pada karir pelatih profesionalnya, apa saja track record Kluivert? simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Saat masih merumput bersama Ajax, Patrick Kluivert mampu membawa De Godenzonen juara Eredivisie, Liga Champions, Piala Super Eropa hingga Piala Interkontinental.
Bukan hanya itu, Kluivert juga pernah membawa Barcelona kampiun Liga Spanyol dan mengantarkan PSV juara Eredivisie. Di level individu, pelatih 48 tahun ini juga pernah menjadi top skor Euro 2000 dan menduduki posisi lima di perebutan trofi Ballon dOr 2000.
Setelah pensiun sebagai pemain bersama LOSC Lille pada tahun 2008, Patrick Kluivert mencoba karir baru sebagai pelatih striker di AZ Alkmaar dari Juli 2008 hingga Desember 2009.
Pada awal tahun 2010, dia menerima tawaran menjadi asisten manajer Brisbane Roar. Hanya dalam waktu enam bulan, Kluivert kembali ke kampung halamannya, tepatnya di NEC Nijmegen, dan mengambil posisi sebagai pelatih striker, posisi yang sama yang dia pegang di Alkmaar. Kemudian dia melatih tim U-21 FC Twente dari 2011 hingga 2013.
1. Track Record Kluivert di FC Twente U-21
Kompetensi Kluivert sebagai pelatih terlihat baik di sini. Ia menghabiskan dua musim dan 46 laga bersama FC Twente U-21.
Dari 46 pertandingan di semua kompetisi, Kluivert meraih 25 kemenangan, delapan kali imbang, dan 13 kali kalah. Ia mendapatkan rata-rata 1,80 poin per pertandingan, iitu merupakan capaian yang tidak terlalu buruk.
Salama dua musim tersebut, FC Twente U-21 meraih lima kemenangan beruntun dan tidak pernah lebih dari tiga kali menelan kekalahan beruntun.
Selama 46 pertandingan itu juga, FC Twente U-21 berhasil mencetak 116 gol, sayangnya 92 gol berhasil membobol gawang mereka.
Pada saat bersamaan, Kluivert juga menjadi asisten manajer Timnas Belanda yang kala itu dilatih oleh Louis van Gaal. Pada posisinya tersebut, Kluivert menghadapi 29 pertandingan dalam kurun waktu 2012 hingga 2014.
2. Karirnya Bersama Curacao
Pada 5 maret 2015, Kluivert menjadi menajer Curacao setelah hampir setahun hiatus dari sepak bola pasca menjadi asisten manajer Timnas Belanda menemani Louis Van Gaal.
Namun karirnya bersama Curacao tidak cukup baik, lima laga dilalui Kluivert tanpa kemenangan dengan rincian dua imbang dan tiga kali kalah. Setelah itu, Curacao meraup tiga kemenangan beruntun pada Kualifikasi Piala Karibia, termasuk kemenangan telak 8-0 atas US Virgin.
3. Kluivert Bersama Adana Demirspor
Asosiasi Sepak Bola Curacao kembali mempercayai Kluivert sebagai pelatih sementara pada Juni 2021. Sayangnya, meski menang 8-0 melawan British Virgin Island, mereka tidak pernah menang lagi, kalah 4-0 melawan Bahrain dan kalah dari Selandia Baru empat bulan menyusul dipecatnya Kluivert.
Mantan striker dengan naluri menyerang itu menunjukkan penampilannya sebagai manajer klub Turki Adana Demirspor, tampak kualitas dan karakteristik utama Patrick Kluivert saat bersama klub tersebut.
Perjalanannya bersama Adana Demirspor tidak terlalu bagus. Setelah empat pertandingan tanpa kemenangan, ia terpaksa pensiun dini hanya 14 minggu setelah memasuki Superliga.
Kluivert dipecat setelah meraih rekor 8 kali menang, 6 kali seri, dan 6 kali kalah dalam 20 pertandingan di semua kompetisi. Apakah Anda positif? Tentu saja ada.
Adana Demirspor mencetak total 41 gol dalam 20 pertandingan saat berada di bawah asuhan Kluivert. Artinya, ia mencetak rata-rata 2 gol per pertandingan. Namun kebobolan 29 gol jelas bukan rekor bagus.
Sepertinya Kluivert membutuhkan manajer yang pandai bertahan. Kebetulan, Shin Tae-yong “mewarisi” banyak bek kuat Timnas Indonesia.
Setelah itu, pada tahun 2016 Kluivert ditunjuk sebagai manajer Ajax U-19. Akan tetapi dia lebih memilih posisi strategic advisor Curacao plus Sporting Director PSG.
Dua pekerjaan itu ia emban bersamaan meski pada 30 Juni 2017, ia mundur sebagai Sporting Director PSG dan kembali ke Curacao hingga 2018 untuk fokus sebagai penasihat taktik .
Kemudian pada Agustus 2018, Kluivert menjadi asisten pelatih Timnas Kamerun di bawah asuhan Clarence Seedorf. Namun, hanya 12 pertandingan saja ia habiskan dalam kurun waktu satu tahun.
Seminggu setelah mundur sebagai asisten manajer Kamerun, Kluivert menjajal posisi Manajer Akademi Barcelona, di mana ia bertahan selama dua tahun hingga 2021.
Itulah skandal dan track record Patrick Kluivert versi DemosMagz.
2 komentar